Huhuhu… sudah lama diriku tidak membuka blog ini akibat terlalu sibuk ngurusin bisnis baru ku 🙂
Update terakhir…
Mid May 2010, setelah kita sampai di Jakarta lagi, kita langsung meluncur ke dr. Ivan buat kontrol. Aku di USG dan Alhamdulillah hasilnya as expected. Seems that Provera that I took for the last 3 months really worked. Hyperplasia gone gone gone… Alhamdulillah.. semoga selamanya gooonneee… Amiiiiin. Dan PCO pun udah much much better. Yang PCO ini mungkin karena efek Ovarian Drilling juga. Suamiku di kasih order buat Sperm Analysis lagi dan hasilnya turned out to be AMAZING! 96 jt/ml. Walaupun % motility masih rendah.. tapi tetep improvement yang luar biasa dari 8 jt/ml sekitar akhir tahun 2009.
Berdasarkan hasil yang amat sangat encouraging ini, dokter menyarankan kita untuk nggak miss di cycle bulan ini dan kalau mau bisa dibantu dengan inseminasi. Dengan pikiran nggak mau melewatkan kesempatan ini, kita langsung setuju buat insem di cycle bulan ini.
Awal Juni 2010, Di tengah kesibukan persiapan kawinan adek ku, kita memulai insem di hari ke 5 aku mulai mens. 5 hari pertama aku minum obat Clomid 1x 1 hari. Mulai hari ke 10, aku disuntik Puregon 50 IU selama 3 hari. Di hari ke 14 aku dateng kembali ke dokter buat USG. Sedihnya waktu melihat perkembangan telur-telur ku tidak maksimal.. Padahal sesuai jadwal, hari ke 15-16 harusnya udah menjalankan Inseminasi nya.
Dari hasil USG ini, dokter memutuskan buat menambah dosis menjadi 75 IU. Nah mulailah perjuangan yang aku kira pendek menjadi panjang. Tapi aku tetep nggak putus asa dan terus berpikiran positif biar nggak stress sendiri. Jadwal suntik Puregon yang tadinya hanya direncanakan 3 hari melar menjadi 15 hari… yeapppp udah hampir kaya Bayi Tabung Jadinya. Alhamdulilah setelah hari ke 15 suntik puregon akhirnya telur ku mencapai ukuran yang layak untuk dibuahi. Malamnya aku disuntik Ovidrel untuk pemecah telur dan besok paginya kita menjalankan Inseminasi.
Pagi-pagi di hari Inseminasi kita datang ke dokter. Suami ku giliran pertama karena sperma nya mesti di proses 2 jam sebelum dilakukan Inseminasi. Sambil menunggu 2 jam, kita akhirnya decide buat cabut dari BIC dan mencari makan siang. Di tengah jalan, orang lab dari BIC nelfon, dan mengabarkan berita yang bikin kaki aku lemes dan air mata berlinang…. Mereka ngabarin dengan kualitas sperma yang didapat tadi pagi, tidak memungkinkan untuk dilakukan Inseminasi. Saat itu juga aku literally marah2 sama orang lab nya.. karena hasil SA 3 minggu yang lalu, yang dilakukan di tempat yang sama menunjukkan kalo memang cukup untuk inseminasi. Selebihnya mereka menyerahkan ke aku dan suamiku apakah masih mau meneruskan proses inseminasi atau tidak.
Setelah nangis sesenggukan di Iga Leko (pas kita lagi makan siang disana), akhirnya suamiku berhasil nenangin aku dan ngeyakinin kalau lebih baik kita lanjutkan saja karena kita udah come this far.. bersakit2 disuntik-in tiap hari… kalau kita berhenti takutnya nanti kita menyesal. sesedikit apa pun kemungkinan nya.. sesedikit apa pun spermnya.. after all we just need one sperm.
Sore nya kita kembali ke BIC. Setelah ngobrol lagi sama dokter.. akhirnya kita decide buat inseminasi. inseminasi dilakukan 2 kali. Sore itu dan besoknya. Habis itu kita cuma bisa banyak2 berdoa dan pasrah aja.. Good thing is that i didn’t put too much hope on it.. karena dari awal sudah tau chance nya amat sangat kecil untuk berhasil.
Akhir Juni 2010, Setelah 2 minggu menunggu dengan amat sangat beraaattt banget… karena miku udah harus kembali ke London… and leave me alone with the most horible 2 weeks of my life… akhirnya aku memberanikan diri buat testpack. Testpack menunjukan hasil negatif, yang sebenernya udah aku duga.. karena aku nggak ngerasain sign apa-apa… Berakhir sudah deh percobaan inseminasi kali ini… dengan hasil yang negatif.
Sempet masih berharap juga karena seminggu sesudah aku testpack, aku masih belum juga mens… akhirnya aku test beta hcg dan visit dokter yang mengkonfirm kalau ternyata inseminasi nya tidak berhasil karena tidak ada tanda2 kehamilan baik dari test darah maupun USG. Trus aku cuma dikasih dokter obat buat mancing mens.. selebihnya untuk 3 bulan kedepan aku bilang ke dokter ku nggak mau dikasih obat2an apa-apa dulu… pengen istirahat dulu aja… karena pas kebetulan aku juga mau balik ke London.
Oh well.. that’s the story… aku berusaha nerima kekecewaan dan kesedihan dari kegagalan insem kali ini dan berharap ini semua cepet2 berlalu dan aku bisa lega dan ikhlas nerima nya. Semoga juga setelah beberapa bulan ‘istirahat’ dari segala treatment, aku bisa punya cukup banyak keberanian buat memulai usaha lagi…
Goodluck buat semuanya yang lagi trying for baby lewat inseminasi atau apapun itu… Baby dust for you*****
Hi Nitya salam kenal..
Yang sabar ya, gw juga baru aja ngalamin keguguran yg kedua kalinya dalam waktu setahun ini. Rasanya ngga bisa diceritain dgn kata2 deh, luar biasa sedihnya.. Tapi gw yakin sampai saatnya nanti kita pasti ada gilirannya dikasih titipan yg paling berharga. Tetap semangat ya nit..
Hi Rina, salam kenal juga…
Iya rin.. yang sabar ya.. jangan menyerah 😉