The road to Motherhood…

the struggles i'm facing… the chances i'm taking… sometimes might knock me down… But no, I'm not breaking…

Archive for Dr Taranissi

Starting another IVF treatment – Part 1

Setelah dipikir-pikir dan dipikir-pikir berkali kali… akhirnya kita decide buat mencoba IVF lagi. Kali ini decide buat mencoba IVF lagi di UK karena belum tau Miku bisa pulang ke jakarta atau nggak dalam waktu dekat, dan juga aku ngerasa lebih nyaman kalo pas IVF ditemenin suami.

Di UK kita udah pernah dapet jatah free IVF dari NHS tahun lalu dan dari peraturan2 yang aku baca, kayaknya jatah free nya cuma satu kali. Walaupun demikian, kita tetep coba ke GP dan mencoba request buat IVF free lagi dari NHS. GP kita nggak tau kalo kita bisa dapet free funding lagi apa nggak, tapi dia mau coba ngirim surat referal ke IVF unit di catchment area rumah kita kali2 aja kita dapet panggilan dan dikasih NHS funding lagi.

Sementara menunggu dari NHS, kita mencoba cari tau alternatif private clinic di UK. Salah satu tempat cari info adalah HFEA website. HFEA ini adalah badan yang meregulate seluruh IVF klinik di UK, dan mereka juga me-record rate keberhasilan setiap IVF klinik di UK. Setelah baca-baca kita decide untuk mencoba ke ARGC (Assisted Reproduction & Gynaecology Center) karena tingkat success rate nya yang sangat tinggi 66.7%, tertinggi diantara seluruh klinik IVF di UK. Aku langsung book untuk initial appointment, yang ternyata takes about 1-2 months to get the first available appointment. Sambil menunggu appointment, aku coba cari tau review orang-orang tentang ARGC dan gimana protocol treatment mereka sehingga mereka bisa punya success rate yang amat sangat tinggi gitu.

Setelah diliat-liat ternyata banyak juga review orang yang kecewa sama ARGC, bukan karena kompetensi dokter dan staff nya, tapi karena fasilitas kliniknya. Hampir semua setuju kalau kompetensi dokter & staff2nya dan juga personalised treatment yang diberikan merupakan sebagian besar alasan keberhasilan treatment mereka. Sedangkan fasilitas klinik yang didapatkan ngggak seperti kebanyakan private klinik di UK yang terlihat mewah, kinclong, udah kaya ke hotel instead of ke rumah sakit/klinik. Selain itu ARGC juga di rate sebagai klinik termahal. Kalau dibandingkan jasa IVF nya sebenernya lebih murah daripada kebanyakan private klinik IVF lainnya, however… yang ngebuat menjadi lebih mahal karena mereka sangat intense me monitor pasien, jadi mereka sering banget melakukan blood test dan usg. nah karena banyaknya blood test sama usg ini, bisa ngebuat bengkak total biaya treatment.

Selain itu ada juga beberapa pihak yang meng klaim kalo protocol yang dijalanin oleh Dr. Taranissi (dokter utama di ARGC) sangat kontroversial dan belum terbukti. Yang dimaksud sebagai protocol ini adalah imunology test yang di jalanin sebelum treatment. ada beberapa ahli yang berpendapat immunology test ini nggak perlu. Tapi Dr. T, tetap menggunakan test & treatment ini karena berdasarkan result di klinik nya, banyak sekali orang yang udah fail di klinik lain trus pindah ke ARGC dan menjalankan treatment buat immunology mereka, dan kemudian cycle mereka sesudah treatment ini, berhasil.

Walaupun denger banyak review miring gini, kita tetep decide buat coba datang ke initial appointment, trus baru nanti mikir lagi gimana.. karena honestly, kita kan mencari expertise dan dokter-dokternya… emang sih kadang fasilitas ngaruh ya berhubung bakal intense banget ke sana, tapi tetep fokussssss… nggak apa-apa fasilitas nggak kinclong asalkan dokternya okeh.

Dan sambil menunggu appointment di ARGC, ternyata datang surat dari Assisted Conception Unit (ACU) Queen Mary’s hospital, NHS hospital di catchment area rumah kita. Mereka request kita datang buat initial appointment awal bulan Dec… semoga pertanda baik kalo NHS funding kita di approve huhuhuhu!