The road to Motherhood…

the struggles i'm facing… the chances i'm taking… sometimes might knock me down… But no, I'm not breaking…

Archive for Immunology test

Disaat Kenyataan Tidak Seindah Impian (Starting another IVF treatment – Part 6)

Setelah dua minggu nunggu dan menunggu akhirnya datang juga si hari H.. Dengan perasaan deg2an setengah mati, aku sama hendra pagi-pagi ke lab buat blood test. Abis blood test kita nunggu di starbuck terdekat sambil nunggu telp kabar dari klinik. Mereka bilang sekitar 3 jam-an hasil darah udah keluar harusnya.

Yak bener aja nggak nyampe 3 jam, aku dapet telfon dari klinik… mereka ngabarin kalau HCG ku naik tapi nggak cukup tinggi untuk strong pregnancy di hari ke 14. So it’s on the way going up or going down… rasanya kaki lemeeeeessss banget.. i knew there’s still chance. Tapi rasanya aku tau aja, HCG ku lagi on the way going down which means kita nggak berhasil lagi. Jadi besok aku mesti dateng lagi ke lab buat test darah lagi dengan harapan HCG ku naik lagi besok. Dr. T juga suggest buat boost aku pake Intralipids lagi incase immune ku lagi fighting. Thank God I have such a great great great husband disamping ku yang selalu membuat aku kuat menghadapi berita buruk ini. I just knew if it’s meant to be then the embrio would stay.. otherwise I just have to be the strongest people on earth and face the fact that this time we failled again.

Besoknya aku dateng lagi ke klinik buat blood test dan intralipids. Test darah nunjukin kalau HCG aku turun lagi, tapi tetap belum konfirm negatif pregnancy nya. Tapi dokter udah warning this is not a good sign. Dan yang bikin tambah painfull, aku harus tetep datang ke klinik dan test darah terus sampai konfirm negatif pregnancy, karena ada small small chance kehamilan diluar kandungan kalau HCG nya nggak tinggi tapi nggak negatif juga. Huaaaaaa mo nangis rasanya… udah mix deh tuh semua rasa kecampur.. sedih banget karena IVF nggak berhasil, dan ada kemungkinan kehamilan diluar kandungan segala…

Hari ke tiga dateng lagi buat blod test HCG dan hasilnya HCG ku still nggak naik nggak turun. Dengan hasil seperti ini dokter sudah yakin kalau this is not going to be good. Aku disuruh pulang, berhenti semua obat, dan kalau dalam waktu satu minggu belum mens juga, disuruh dateng lagi dan blood test lagi untuk memastikan HCG nya udah konfirm negatif dan tidak ada ectopic pregnancy.

Somehow setelah blood test ketiga ini yang mengkonfirm kalo IVF kali ini sudah tidak berhasil, i was quite surprise dengan reaksi diri aku sendiri waktu itu. Nggak berasa apa-apa.. sedih dikit, kecewa dikit, tapi cuma pengen let it go, cepet-cepet mens just to confirm everything ok… kayaknya udah mati rasa deh itu saking sering nya gagal hehehe.. malah suami dan keluarga yang terus-terusan berusaha menghibur. Tapi semakin orang-orang disekitar aku berusaha menghibur dan membahas malah aku nya jadi kepikiran. Jadi akhirnya aku sama suami udah nggak ngebahas kegagalan IVF kita kali ini and choose to look forward dan tetap optimis. Seminggu kemudian aku udah mulai ngeflek tapi blom mens normal, akhirnya sama dokter tetep disuruh HCG test lagi dan Alhamdulillah kali ini hasilnya beneran negatif. Alhamdulillah berarti ngga ectopic pregnancy seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Dan besoknya aku udah mens normal yang sakitnya minta ampuuuuuun… ini udah di warning sama nurse nya, mens kali ini mungkin akan sakit karena dinding rahim ku udah dipersiapkan tebal buat embrio dan bleedingnya bakal heavy. bener aja sakit banget sampe nangis nangis dan harus minum pain killer… baru pas saat itu aku berasa sediiiiih banget dan nangis nangis… udah akumulasi dari semua rasa.. rasa sakit perut mens dan kecewa, sedih, dll karena usaha kita kali ini gagal… mimpi kita buat menggendong anak sendiri belum bisa jadi kenyataan anytime soon.

Satu bulan sesudah itu kita dapet follow up appointment dan kita ketemu Dr D. Few things yang mereka suspect penyebab kegagalan IVF kali ini adalah kualitas sperm dan immunologi aku. Dr D ngejelasin kalau keadaan yang aku alami kemarin mereka namakan biochemical pregnancy. HCG aku udah sempet raising but the embrio didn’t survive. Mostlikely penyebabnya adalah kelainan kromosom. Melihat kualitas sperm yang digunakan, sangat besar chance nya kromosom di sperm nya tidak sempurna atau kurang. dalam keadaan seperti itu soon or later akan terjadi misscariage juga. in terms of immunology, hari-hari terakhir sebelum HCG test aku ngerasa suhu badan aku agak naik dan berasa anget. ini pertanda badan aku lagi fighting and maybe fighting to harsh sehingga embrio nya kalah. untuk next time dokternya bilang aku bakal di boost intralipids earlier untuk menjinakan immun aku.

Thank God kita masih punya 4 embrio dengan very good quality di freezing. Jadi Dr menyarankan kita untuk menggunakan embrio tersebut karena masih ada chance buat berhasil. kalau itu karena kelainan kromosom di sperm, dokternya yakin kalau 1 diantara 6 embrio pasti ada yang memiliki kromosom yang lengkap dan bagus dan masih ada kemungkinan buat berhasil.

Untuk memulai IVF cycle baru lagi, dokter nya sangat tidak menyarankan Β kecuali ada perubahan yang signifikan di kualitas sperm nya. kita di refer ke dokter andrologi dulu kalau mau mulai fresh cycle lagi.

Well that’s the end of it.. but we are sure that’s not the end of our dream.
We will still dream, we will still hope, we will still pray, we will still push ourselves and be optimistic… cos we know one day with God’s bless we will hold that tiny hands and hug a small little baby in our hands… our baby.. our own baby.

Jalan dan takdir kita sudah ditulis Allah di bukunya. Hanya doa dan usaha yang bisa merubah nya. So I will not stop here.. This is not the end of it.

Starting another IVF treatment – Part 3

Hari pertama mens ku datang bulan Oktober 2010, aku langsung telfon ARGC dan bilang kalau aku siap buat mulai Monitoring Cycle. Mereka minta aku datang ke klinik buat blood test besoknya.

Di H2 monitoring cycle ku, mereka test satu paket hormon Estrogen, FSH, LH. At the same time mereka juga request aku buat arrange Immunology test dalam waktu dekat. Tadinya mau test hari itu juga, tapi nggak bisa karena test HIV dan Hepatitis aku dan hendra belum di verified sama GP.

Di hari yang sama mereka minta Miku buat arrange Sperm Freezing, buat back up pada saat hari egg collection nanti kalau kalau sperm nya nggak cukup.

Siang-siang nya ARGC telfon, dan bilang hasil test darah ku normal. mereka minta aku datang lagi H11 untuk test darah lagi dan usg untuk melihat keadaan rahim pada saat masa ovulasi.

Besoknya, pas aku udah dapet verifikasi hasil test HIV dan hepatitis dari GP, aku balik lagi ke klinik ARGC buat Immunology test. Immunology test bisa dilakukan anyday on the cycle, jadi nggak tergantung dengan level hormon. Mereka mem-brief aku tentang immunology test ini, dimana yang terpenting adalah level cytokine dan natural killer cells harus berada di range yang normal sebelum mulai treatment. Kalau cytokine terlalu tinggi, aku harus go through treatment selama 5-10 minggu yang berarti men-delay cycle IVF. Kalau natural killer cells bisa diobati pada saat bersamaan treatment.. jadi nggak membuat cycle IVF tertunda.

10 hari sesudah immunology test, ARGC telfon dan report kalo cytokine ku normal (alhamdulillah) dan natural killer cells hampir semua normal, tapi ada beberapa yang agak tinggi dan Dr. T nggak terlalu khawatir soal itu. Nanti pada saat treatment dikasih obat dikit aja harusnya sudah cukup. Dengan hasil Immunology test aku yang ok, aku good to go buat mulai cycle IVF. Sekarang tinggal menunggu hasil scan dan blood test H11 prediksi masa ovulasi.

H11, aku dateng lagi ke klinik buat USG dan test darah. Dari hasil USG terlihat PCO ku sudah kembali lagiiiii… hiks sedihnya.. dan Dr. Dimitri predict kalau bulan ini kayaknya aku nggak ovulasi ngelihat keadaan sel telur sekarang. Tapi Dr. D baik banget dan meyakinkan kalau nggak masalah sama sekali buat IVF, kita tetep bisa go ahead. Siang nya ARGC telp lagi. Dr. T request aku buat sekali lagi USG H17 just incase aku late ovulation dan again go through blood test (Estrogen level).

H17 aku balik lagi ke klinik, dan kali ini scan dengan dokter yang aku nggak denger jelas namanya siapa. Aku personally nggak gitu suka sama dia *hiks* abisan pas nge-USG agak-agak kasar. Again pas di USG keliatan kalau nggak ada telur yang besar dan cukup matang buat dibuahi… ini pertanda kalo aku kayaknya memang nggak ovulasi seperti perkiraan Dr. D terakhir kali. Tapi dia bilang tunggu aja hasil darah nanti sore. Kalau ada peningkatan mungkin masih ada harapan buat ovulasi beberapa hari lagi dan sebaiknya ditunggu. Dr ini juga advise aku buat pick up obat downregulation hari ini. karena kalau tidak ada tanda2 ovulasi dari hasil test darah, mereka akan instruksi aku buat langsung downregulate.

Bener aja, siangnya dapet telfon dari ARGC. Berdasarkan hasil test darah aku, Dr. T ngeliat kayaknya aku nggak akan ovulating bulan ini. Jadi dia instruksi buat aku mulai downregulate pake Nasalspray nya kalau aku udah siap mau mulai treatment di cycle ini.

So theree.. setelah cukup intense mondat mandir klinik di masa monitoring ini, akhirnya aku mulai juga IVF cycle ku. Bismillah… semoga semua berjalan lancar dan berhasil…. semoga diberikan cukup kekuatan buat ngejalanin semuanya.. Amiiinnn…

Next schedule, senin besok tgl 15 Nov, aku ke klinik buat USG lagi dan prediksi kapan aku bisa mulai stimulation. selain itu aku juga harus ikut teaching session suntik menyuntik untuk persiapan stimulasi. On top of that, mungkin mereka schedule aku buat Hysteroscopy akhir-akhir minggu depan. nanti cerita-cerita lagi di part selanjutnya πŸ˜€

baby dust for everyone who’s trying for a baby…. ******

Starting another IVF treatment – Part 2

Setalah menunggu-menunggu… akhirnya dateng juga hari H buat initial appointment kita di ARGC.

1. first impression tentang keadaan diluar klinik; deket dari tube station, parkiran susah jadi kalo mau bawa mobil mikir2, deket dari restoran-restoran kalo laper bisa lah makan dulu, banyak banget orang middle east yang seliweran kayaknya ke private klinik di Harley Street. Jadi ARGC ini lokasinya sebelahan dengan Harley Street.

2. Begitu masuk ke dalem klinik, agak-agak bingung… soalnya lebih berasa ke rumah orang daripada ke rumah sakit. Nah disini baru deh kita ngerti sama yang dibilang orang kalo fasilitasnya nggak ok. Ruang tunggunya agak2 berantakan, trus ruang receptionnya rame banget orang mondar mandir dan terlihat kurang terkordinasi. Tapi untungnya kita nggak harus nunggu lama-lama di ruang reception & ruang tunggu.

3. initial appointment kita ketemu Dr. Rannieri. Dr. R ini terlihat amat sangat senior dari penampilannya dan pembawaannya kalem banget. ngobrol-ngobrol lebih lanjut ternyata dia tinggal di deket rumah kita dan tiap pagi naik kereta yang sama sama Hendra ke London hehehe.. yah kebetulan yang nggak penting πŸ™‚
Nah si Dr. R mereview semua history kita dan nanya-nanya tentang cycle kita sebelumnya. sesudah mereview, dia merekomend protocol treatment kita secara garis besar dan bilang bisa kapan aja mulai kalau kita sudah merasa siap. garis besar protokol treatment yang dia buat untuk kita adalah sebagai berikut:

  1. Monitoring cycle – ini isinya blood test dan usg di hari-hari tertentu cycle aku untuk memonitor apa yang terjadi pada saat itu sebagai referensi pada saat treatment nantinya. ideally dilakukan sedekat mungkin dengan treatment cycle, seperti 1 period sebelumnya.
  2. Immunology test & treatment. Karena kegagalan kita di cycle2 sebelumnya, Dr. R suggest kita buat go through treatment ini. Main test dari immunology test adalah mengetest level cytokine dan natural killer cells melalui darah kita. Unik nya tes ini harus dilakukan di lab di Chicago, US. Jadi di hari H, darahku akan diambil 18 vial dan dikirim ke Chicago. kemudian kita menunggu hasil testnya 2-3 minggu. Kalau ada yang terlalu tinggi, mesti di treatment dulu 5-10 minggu sebelum bisa mulai IVF cycle.
  3. Hysteroscopy. Penjelasannya katanya Dr. Taranissi ingin mengukur dan melihat keadaan rahim sebelum treatment dimulai untuk persiapan embrio transfer pada waktunya nanti. Banyak juga di forum yang bilang kalo Dr. T melakukan embrio transfer tanpa external scan, karena bisa ngebuat embrio berubah tempat. Jadi ada yang bilang itu gunanya Hysteroscopy sebelum treatment, karena Dr.T perlu mengukur dimana tempat terbaik untuk meletakkan embrio pada saat embrio transfer nanti.
  4. IVF Treatment cycle – long protocol; downreg, stimulation, egg collection, embrio transfer. Nah ini kayaknya bakalan seperti treatment2 sebelumnya. Bedanya mungkin obat stimulation akan di review dan di alter sampai 2 kali sehari tergantung blood test result. Ini yang ngebuat bakalan lebih intense dari cycle2 yang aku jalanin sebelumnya.
  5. Sesudah treatment kalau hasilnya positif, ada lagi serentetan usg dan blood test rutin sebelum week 11 untuk memastikan low chance of miscarriage.

Nah kurang lebih itu deh garis besar protokol yang dikasih Dr.R ke kita. Selanjutnya tinggal kita decide kapan kita siap buat mulai step 1. Selain itu, Dr. R juga precribe aku buat minum Metformin. Metformin ini sebenernya obat diabetes ringan. Tapi kata Dr.R sangat membentu buat memperbaiki kualitas sel telur. jadi sebaiknya dikonsumsi minimal 8 minggu sebelum mulai treatment.

Selesai dari dokter, kita mikir2 lagi dan decide buat go ahead sama treatment di ARGC. Pokoknya kita fokus aja pengen nyari dr yang terbaik.. rela aja deh walaupun nggak dapet fasilitas kinclong seperti di kebanyakan private clinic lainnya dan yakin aja semoga ini yang terbaik buat kita.

Sempet konsider buat menunggu IVF funding NHS. Tapi berdasarkan pengalaman terakhir kita, dari mulai initial appointment sampai akhirnya treatment kita nunggu 6-10 bulan terakhir kali pas sama NHS… jadi kita tetep mau go ahead dengan NHS sebagai back up kalau kita harus go through another cycle lagi sometime next year.